Anarki dalam Perspektif Etika

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.03.2010

Ancang-Ancang
Salah satu hal penting perspektif anarki dalam pendekatan etika ialah bahwa prasyarat kebebasan adalah keniscayaan. Tanpanya, maka atribut nilai benar-salah dan tanggung jawab atas tiap tindakan menjadi tidak bermakna. Tiada moralitas dan tanggung jawab jika prasyarat kebebasan dalam segala perilaku tidak ada dalam perilaku tersebut. Dengan demikian, kebebasan merupakan kondisi atau prasyarat. Dari sini, etika melihat bahwa konsepsionalitas anarki mengenai seseorang tidak boleh didominasi sedemikian dengan menghilangkan otonominya, maka merupakan hal yang bisa dibuktikan secara dalil akal, secara umum, dan secara dalil moralitas, secara khusus.



Dimensi filosofi Anarki, yakni ketiadaan pendominasi sebagai prasyarat dalam kehidupan sosial maupun personal, dalam analisa etika merupakan hal fundamental. Etika melihat moralitas mengandaikan kebebasan. Negara, dalam pengertian modernnya, sebagai terjemahan dominasi—dan tiap dominasi mengandaikan hilangnya otonomi atau kebebasan individu sebagai prasyarat—merupakan hal yang bertentangan dan prasyarat yang diandaikan oleh moralitas. Dengan demikian, negara secara etika merupakan hal penghalang dalam berlangsungnya moralitas.

(bersambung.... )


Artikel Terkait:

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Terima kasih atas peluangan waktu Anda membaca tulisan ini. Tentu saja, saya akan lebih berterima kasih lagi jika Anda ikut mengomentari tulisan ini.

 

YANG MENGIKUT

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.

Hasil Bertukar Banner